Sistem bilangan dalam kalkulus mencakup penggunaan bilangan riil dan
kompleks untuk menganalisis fungsi, turunan, integral, dan konsep
matematika lainnya. Ini termasuk penerapan bilangan dalam limit,
kontinuitas, dan penghitungan yang memainkan peran penting dalam
pemahaman kalkulus. Sistem bilangan ini merupakan fondasi matematika
yang vital, membentuk dasar untuk berbagai cabang matematika dan
aplikasinya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem bilangan
mencakup berbagai jenis bilangan yang membentuk dasar matematika.
Berikut adalah penjelasan tentang bilangan asli, bilangan bulat,
bilangan rasional, dan bilangan riil:
A. Bilangan Asli
Bilangan asli adalah angka bulat non-negatif yang dimulai dari 1 dan
terus bertambah hingga tak terbatas. Contoh bilangan asli adalah 1, 2,
3, 4, dan seterusnya. Karakteristik utama bilangan asli adalah tidak
memiliki pecahan, desimal, atau komponen lain selain angka bulat
positif. Digunakan untuk menghitung jumlah, mengidentifikasi posisi
dalam urutan, atau mewakili objek atau entitas yang dapat dihitung
secara diskrit.
- Contoh Bilangan Asli:
- 1, 2, 3, 4, 5, 6, …
- Jumlah buah apel dalam keranjang adalah 10, maka jumlahnya
direpresentasikan oleh bilangan asli 10.
- Rumus Bilangan Asli:
Bilangan asli dapat direpresentasikan dengan notasi matematika yang
sederhana: N = {1, 2, 3, 4, 5,…..} Di sini, N adalah simbol untuk
himpunan bilangan asli.
- Sifat-sifat Bilangan Asli:
- Tidak Terbatas: Bilangan asli tidak memiliki batas atas. Mereka
dapat terus bertambah tanpa batas.
- Tidak Memiliki Angka Nol (0): Bilangan asli dimulai dari 1 dan terus
bertambah, sehingga tidak ada angka nol dalam himpunan bilangan
asli.
- Bentuk Ascending: Urutan bilangan asli selalu meningkat secara
berurutan.
Bilangan asli digunakan dalam berbagai konteks, termasuk perhitungan
aritmatika dasar, mengukur kuantitas, menghitung umur, dan banyak lagi.
Contoh penerapannya meliputi jumlah siswa di sebuah kelas, jumlah hari
dalam sebulan, atau nomor urut dalam sebuah barisan.
B. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang terdiri dari angka bulat
positif, negatif, dan nol. Bilangan bulat tidak memiliki pecahan atau
angka desimal. Bilangan bulat positif adalah angka lebih dari nol,
misalnya 1, 2, 3, dan seterusnya. Bilangan bulat negatif adalah angka
kurang dari nol, misalnya -1, -2, -3, dan seterusnya. Nol adalah angka
netral yang tidak positif maupun negatif. Bilangan bulat dapat digunakan
untuk mengukur kuantitas, seperti jumlah barang, suhu di bawah titik
nol, atau utang. Operasi matematika yang dapat dilakukan dengan bilangan
bulat meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Bilangan bulat juga dapat diurutkan dalam bilangan terbesar (positif) ke
terkecil (negatif).
- Contoh bilangan bulat adalah: …, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, … dan
sebagainya.
- Sifat Bilangan Bulat:
- Tertutup terhadap Penjumlahan dan Pengurangan: Penjumlahan atau
pengurangan dua bilangan bulat akan menghasilkan bilangan bulat
lainnya.
- Komutatif terhadap Penjumlahan dan Pengurangan: A + B = B + A dan A
- B ≠ B - A.
- Asosiatif terhadap Penjumlahan dan Pengurangan: (A + B) + C = A + (B
+ C) dan (A - B) - C = A - (B - C).
- Distributif terhadap Perkalian: A × (B + C) = (A × B) + (A × C) dan
A × (B - C) = (A × B) - (A × C).
- Tidak Komutatif terhadap Perkalian: A × B ≠ B × A.
- Tidak Asosiatif terhadap Perkalian: (A × B) × C ≠ A × (B × C).
- Pembagian tidak selalu Tertutup: Pembagian dua bilangan bulat tidak
selalu menghasilkan bilangan bulat. Misalnya, 5 dibagi 2 menghasilkan
2.5, bukan bilangan bulat.
- Hukum Nol: A + 0 = A dan A × 0 = 0 untuk setiap bilangan bulat
A.
- Hukum Satu: A × 1 = A untuk setiap bilangan bulat A.
- Sifat Invers Additif: Setiap bilangan bulat A memiliki bilangan
bulat negatif -A sehingga A + (-A) = 0.
- Urutan Bilangan: Bilangan bulat dapat diurutkan dari yang terkecil
ke yang terbesar atau sebaliknya pada garis bilangan.
- Bilangan Ganjil dan Genap: Bilangan bulat dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu ganjil (bilangan yang tidak habis dibagi 2) dan genap
(bilangan yang habis dibagi 2).
- Bilangan Prima: Beberapa bilangan bulat hanya dapat dibagi oleh 1
dan diri sendiri, disebut bilangan prima (contoh: 2, 3, 5, 7,
dst.).
- Bilangan Negatif dari Bilangan Prima: Bilangan prima negatif juga
bisa menjadi bilangan prima jika dianggap sebagai bilangan bulat negatif
(misalnya -2, -3, -5, dst.).
C. Bilangan Rasional
Bilangan rasional adalah jenis bilangan yang dapat diwakili sebagai
pecahan a/b, di mana a dan b adalah bilangan bulat (b dengan nilai tidak
sama dengan nol). Dalam representasi ini, a disebut pembilang
(numerator) dan b disebut penyebut (denominator).
Karakteristik utama dari bilangan rasional adalah bahwa mereka dapat
diungkapkan sebagai pecahan dengan pembilang dan penyebut berupa
bilangan bulat. Misalnya, 3/4, 5/2, dan -7/3 adalah contoh bilangan
rasional.
a.Beberapa sifat penting dari bilangan rasional adalah:
- Operasi Aritmetik: Bilangan rasional dapat dioperasikan menggunakan
operasi aritmetika standar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian.
- Pengurangan Pecahan: Dua bilangan rasional dapat dikurangkan dengan
menyetaraan penyebut dan kemudian mengurangkan pembilang.
- Perkalian dan Pembagian Pecahan: Untuk mengalikan atau membagi
bilangan rasional, cukup dikalikan atau dibagi pembilang dan penyebut
masing-masing.
- Pembagian Nol: Tidak ada pembagian dengan nol dalam bilangan
rasional, penyebut tidak boleh nol.
- Pengulangan Desimal: Bilangan rasional juga dapat diekspresikan
sebagai desimal yang berakhir atau berulang, misalnya, 1/3 sebagai
0.3333… yang berulang.
- Pengurangan Eksponen: Bilangan rasional juga dapat memiliki eksponen
dalam bentuk a^b/c, di mana a adalah bilangan rasional, dan b dan c
adalah bilangan bulat. Penting untuk diingat bahwa bilangan rasional
adalah salah satu jenis bilangan di dalam himpunan bilangan matematika.
Himpunan bilangan matematika juga mencakup bilangan bulat, bilangan
real, dan bilangan kompleks.
D. Bilangan Riil
Bilangan riil adalah kelas dari semua bilangan yang dapat diwakili
pada garis bilangan, termasuk bilangan bulat, bilangan pecahan
(rasional), dan bilangan irasional. Secara formal, bilangan riil adalah
himpunan semua titik pada garis bilangan yang dapat diwakili sebagai
bilangan desimal atau sebagai akar dari suatu persamaan. Bilangan riil
membentuk lapangan, yang berarti mereka memenuhi operasi aritmetika
standar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, dan
mematuhi properti seperti asosiatif, distributif, dan komutatif. Berikut
adalah jenis-jenis bilangan yang termasuk dalam bilangan riil:
- Bilangan Bulat: Bilangan positif atau negatif yang tidak memiliki
pecahan atau desimal.Contoh: -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, dan
seterusnya.
- Bilangan Pecahan (Rasional): Bilangan yang dapat diwakili dalam
bentuk pecahan.
- Bilangan Irasional : Bilangan yang tidak dapat diwakili sebagai
pecahan dan memiliki representasi desimal yang tidak berulang atau
berakhir. Contoh: \(\pi\), \(\sqrt{2}\), \(e\), dan sebagainya.
- Bilangan Transenden: Bilangan yang tidak dapat menjadi solusi dari
polinomial dengan koefisien bilangan bulat. Contoh: \(\pi\) dan \(e\) adalah contoh bilangan transenden.
Bilangan riil adalah fundamental dalam matematika dan digunakan
secara luas dalam berbagai cabang matematika, ilmu fisika, teknik,
ekonomi, dan ilmu komputer. Garis bilangan riil adalah alat matematis
yang penting untuk memvisualisasikan dan memahami hubungan antarbilangan
riil.