1 The Dataset

Dataset diperoleh dari data konsumsi akhir energi menurut sumber energi dan sektor dari tahun 2006 hingga 2021 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pemilihan data tahun 2006 dan 2021 karena data-data tersebut adalah data termutakhir yang dapat diperoleh.

df1 <- read.csv("data_input/data - Sheet2.csv")
head(df1)
df2 <- read.csv(("data_input/data - Sheet3.csv"))
head(df2)
df3 <- read.csv("data_input/data - Sheet4.csv")
head(df3)
library(dplyr)
df1_clean <- df1 %>% 
  slice(-c(1,2)) %>% 
  setNames(c("sumber_energi", 2001,2002,2003,2004,2005,2006,2007,2008,2009,2010,2011,2012,2013,2014,2015,2016,2017,2018,2019,2020,2021)) %>%
  slice(-c((n() -3):n())) %>% 
  mutate_at(vars(`2001`,`2002`,`2003`,`2004`,`2005`,`2006`,`2007`,`2008`,`2009`,`2010`,`2011`,`2012`,`2013`,`2014`,`2015`,`2016`,`2017`,`2018`,`2019`,`2020`,`2021`), as.double)

df2_clean <- df2 %>% 
  slice(-c(1:3)) %>% 
  slice(-c((n() - 2):n())) %>% 
  setNames(c("tahun","energi","IPPU","pertanian","FOLU","kebakaran_hutan","limbah","jumlah")) %>% 
  mutate_at(vars(tahun,energi,IPPU,pertanian,FOLU,kebakaran_hutan,limbah,jumlah), as.double) %>% 
  slice(-c(1)) %>% 
  select(-jumlah)

df3_clean <- df3 %>% 
  slice(-c(1:2)) %>%
  select(-X) %>% 
  setNames(c("sumber_energi",2006,2007,2008,2009,2010,2011,2012,2013,2014,2015,2016,2017,2018,2019,2020,2021)) %>% 
  slice(-c((n() - 2):n())) %>% 
  mutate_at(vars(`2006`,`2007`,`2008`,`2009`,`2010`,`2011`,`2012`,`2013`,`2014`,`2015`,`2016`,`2017`,`2018`,`2019`,`2020`,`2021`), as.double)
df1_clean[is.na(df1_clean)] <- 0

df3_clean[is.na(df3_clean)] <- 0
head(df1_clean)
head(df2_clean)
head(df3_clean)
# df_merged <- read.csv("df_merged.csv", sep = ";")
# df_merged_c <- df_merged %>% 
#   setNames(c("sumber_energi",2001,2002,2003,2004,2005,2006,2007,2008,2009,2010,2011,2012,2013,2014,2015,2016,2017,2018,2019,2020,2021)) %>% 
#   select(-c(`2001`,`2002`,`2003`,`2004`,`2005`)) %>% 
#   mutate_at(vars(`2006`,`2007`,`2008`,`2009`,`2010`,`2011`,`2012`,`2013`,`2014`,`2015`,`2016`,`2017`,`2018`,`2019`,`2020`,`2021`), as.numeric) %>% 
#   slice(-c((n() - 21):n()))
# 
# df_merged_c[is.na(df_merged_c)] <- 0
# df_merged_c <- data.frame(lapply(df_merged_c, function(x) gsub(".", "", x, fixed = TRUE)))
# 
# names(df_merged_c) <- c("sumber_energi",2006,2007,2008,2009,2010,2011,2012,2013,2014,2015,2016,2017,2018,2019,2020,2021)
# 
# df_merged_c
library(dplyr)
df_merged_clean <- read.csv("df_merged_c.csv", sep = ";") %>% 
  setNames(c("sumber_energi",2006,2007,2008,2009,2010,2011,2012,2013,2014,2015,2016,2017,2018,2019,2020,2021))

2 Analisis dan Visualisasi

library(ggplot2)
agg_1 <- df_merged_clean %>%
  group_by(sumber_energi) %>%
  summarise(total = sum(`2006`:`2021`)) %>% 
  arrange(desc(total))
ggplot(agg_1, aes(x = total, 
                  y = reorder(sumber_energi, total),
                  fill = total)) +
  geom_col() +
  labs(title = "Total Sumber Konsumsi Energi dari 2006 hingga 2021",
       x = "Total Penggunan Energi", 
       y = "Sumber Energi") +
  theme_minimal()

df_merged_clean %>%
  group_by(sumber_energi) %>% 
  filter(sumber_energi %in% c("Pertanian", "limbah", "FOLU", "kebakaran_hutan", "IPPU","Hasil Olahan Minyak Lainnya","Briket dan Kokas")) %>% 
  summarise(total = sum(`2006`:`2021`)) %>% 
  
  ggplot(aes(x = reorder(sumber_energi, desc(total)),
             y = total,
             fill = total)) +
  geom_col() +
  geom_text(aes(label=total), nudge_y = 200000000) +
  
  labs(title = "Total Sumber 7 Konsumsi Energi Terendah dari 2006 hingga 2021",
       y = "Total Penggunaan Energi", 
       x = "Sumber Energi") +
  theme_minimal() +
  theme(legend.position = "none")

library(dplyr)
df_merged_c_t <- read.csv("df_merged_c_t.csv", sep = ";") %>% 
  setNames(c("tahun","batubara","briket_dan_kokas","bbm_berkadar_ringan","bbm_berkadar_berat","hasil_olahan_minyak_lainnya","lpg_dan_gas_kilang","gas_alam","listrik","industri","transportasi","rumah_tangga","pertanian","konsumen_lainnya","energi","IPPU","FOLU","kebakaran_hutan","limbah"))

df_merged_c_t
library(ggplot2)
library(viridis)
library(hrbrthemes)

data_long <- reshape2::melt(df_merged_c_t, id.vars = "tahun") %>% 
  filter(variable %in% c("industri","rumah_tangga","transportasi","bbm_berkadar_ringan","listrik"))

ggplot(data_long, aes(x = tahun, y = value, fill = variable)) +
  geom_area(alpha=0.6 , size=.5, colour="white") +
  scale_fill_viridis(discrete = T) +
  theme_ipsum() + 
  labs(title = "Pertumbuhan Konsumsi Sumber Energi 5 Konsumen Tertinggi",
       x = "Tahun",
       y = "Konsumsi Energi") +
  theme_minimal()

data_long <- reshape2::melt(df_merged_c_t, id.vars = "tahun") %>% 
  filter(variable %in% c("FOLU", "kebakaran_hutan", "IPPU","hasil_olahan_minyak_lainnya","briket_dan_kokas"))

ggplot(data_long, aes(x = tahun, y = value, fill = variable)) +
  geom_area(alpha=0.6 , size=.5, colour="white") +
  scale_fill_viridis(discrete = T) +
  theme_ipsum() + 
  labs(title = "Pertumbuhan Konsumsi Sumber Energi 5 Konsumen Terendah",
       x = "Tahun",
       y = "Konsumsi Energi") +
  theme_minimal()

3 Explanatory Text

Dalam rentang waktu dari 2006 hingga 2021, terdapat pertumbuhan yang signifikan dalam konsumsi energi pada beberapa sektor yang mencakup BBM Berkadar Ringan, listrik, industri, transportasi, dan rumah tangga.

  • Pertama, konsumsi energi pada sektor BBM Berkadar Ringan mengalami pertumbuhan yang tinggi dari tahun ke tahun. Permintaan akan BBM Berkadar Ringan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan sektor transportasi dan mobilitas yang pesat, terutama di negara-negara dengan populasi yang besar dan berkembang.

  • Selanjutnya, sektor listrik juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam konsumsi energi. Kemajuan teknologi dan peningkatan aksesibilitas terhadap listrik telah menyebabkan peningkatan penggunaan peralatan elektronik, pendingin udara, dan perangkat rumah tangga lainnya. Hal ini berdampak pada peningkatan konsumsi energi dalam sektor rumah tangga, yang menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap konsumsi energi secara keseluruhan.

  • Sementara itu, sektor industri juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam konsumsi energi. Kegiatan industri, termasuk manufaktur, produksi, dan pengolahan, semakin berkembang dan memerlukan pasokan energi yang lebih besar. Penggunaan mesin-mesin industri, sistem pemanas dan pendingin, serta proses produksi lainnya menyebabkan lonjakan dalam konsumsi energi di sektor ini.

  • Di sisi lain, sektor transportasi juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam konsumsi energi. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan mobilitas manusia telah meningkatkan permintaan akan bahan bakar fosil, yang merupakan sumber utama energi dalam sektor transportasi. Meskipun langkah-langkah telah diambil untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil melalui penggunaan kendaraan listrik dan transportasi berkelanjutan lainnya, konsumsi energi dalam sektor transportasi masih tetap tinggi.

  • Terakhir, sektor rumah tangga juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam konsumsi energi. Perubahan gaya hidup, peningkatan jumlah penduduk, dan urbanisasi telah menyebabkan peningkatan penggunaan energi dalam rumah tangga. Permintaan akan sistem pendingin udara, peralatan elektronik, dan penerangan yang lebih baik menghasilkan peningkatan konsumsi energi yang signifikan.

Secara keseluruhan, konsumsi energi dari tahun 2006 hingga 2021 menunjukkan bahwa pertumbuhan tertinggi dalam konsumsi energi terdapat pada sektor BBM Berkadar Ringan, listrik, industri, transportasi, dan rumah tangga. Pertumbuhan ini mencerminkan perubahan dalam kebutuhan energi dan pola konsumsi di berbagai sektor kehidupan. Untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan konsumsi energi yang tinggi, upaya harus dilakukan untuk mendorong efisiensi energi, penggunaan sumber energi terbarukan, dan adopsi teknologi yang lebih berkelanjutan di setiap sektor. Perubahan tingket konsumsi yang secara konsisten meningkat ini mencerminkan pergeseran pola konsumsi energi dan meningkatnya tantangan dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi yang tidak berkelanjutan. Untuk menghadapi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat secara keseluruhan untuk menerapkan solusi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam konsumsi energi.