Inverse matrix adalah kebalikan dari sebuah matriks. Jika suatu matriks A mempunyai invers, matriks A tersebut dapat dikalikan dengan inversnya (A^-1) untuk menghasilkan matriks identitas. Secara matematis, A^-1 = 1/det(A) * adj(A), di mana det(A) adalah determinan dari matriks A dan adj(A) adalah matriks adjoin dari matriks A. Dalam R, kita dapat menggunakan fungsi solve() untuk menghitung inverse matrix.
Berikut contoh menggunakan library matlib :
library(matlib)
A <- matrix(c(1,-2,-1,2,3,2,3,-2,1), nrow = 3, ncol = 3)
inv(A)
## [,1] [,2] [,3]
## [1,] 0.58333333 0.3333333 -1.0833333
## [2,] 0.33333333 0.3333333 -0.3333333
## [3,] -0.08333333 -0.3333333 0.5833333
library(MASS)
fractions(inv(A))
## [,1] [,2] [,3]
## [1,] 7/12 1/3 -13/12
## [2,] 1/3 1/3 -1/3
## [3,] -1/12 -1/3 7/12
Berikut contoh yang menggunakan fungsi solve() :
solve(A)
## [,1] [,2] [,3]
## [1,] 0.58333333 0.3333333 -1.0833333
## [2,] 0.33333333 0.3333333 -0.3333333
## [3,] -0.08333333 -0.3333333 0.5833333
Fungsi inv() dan solve() merupakan kedua fungsi yang sama, yakni inverse matrix. Yang membedakan ialah, fungsi inv() merupakan fungsi dari library ‘matlib’. Sedangkan, solve() merupakan fungsi bawaan dari R