ANOVA serta Asumsinya

Afifah Paramitha Dylansyah

2023-06-01


Library:

> # install.packages("knitr")
> # install.packages("rmarkdown")
> # install.packages("prettydoc")
> # install.packages("equatiomatic")

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu penelitian, terkadang diperlukan pengujian bagi dua sampel acak untuk mengetahui apakah dua sampel tersebut berasal dari populasi yang sama. Pengujian tersebut dilakukan dengan analisis ragam (ANOVA). Namun, sebelum dapat menggunakan ANOVA, data sampel tersebut harus memenuhi asumsi-asumsi yang diperlukan agar analisis ragam dapat dianggap sah. Asumsi-asumsi yang perlu diperhatikan adalah galat harus tersebar secara normal dan galat harus mempunyai ragam yang homogen.

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asumsi ANOVA

2.1.1 Normalitas Galat

Nilai galat dalam setiap perlakuan (grup) yang terkait dengan nilai pengamatan Yi harus berdistribusi normal. Metode pengujian kenormalan dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu:

  • Melihat secara grafis (Histogram & Q-Q Plot)

  • Melakukan uji statistik (Andersen-Darling, Jarque-Bera, Shapiro-Wilk, Kolmogorov-Smirnov, dll)

dengan berdasar kepada hipotesis:

\(H_0\): Pengamatan menyebar normal

\(H_1\): Pengamatan tidak menyebar normal

daerah penolakan H0: p-value<\(\alpha\)

2.1.2 Homogenitas Ragam Galat

Analisis ragam menghendaki terpenuhinya asumsi bahwa ragam galat konstan dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain. Dalam penggunaannya, hal ini berarti bahwa nilai Yij pada setiap level variabel independen masing-masing beragam di sekitar nilai rata-ratanya. Metode pengujian dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

  • Melihat secara grafis (Plot Fitted Value vs Redisual)

  • Melakukan uji statistik (Breusch-Pagan, Levene)

dengan berdasar kepada hipotesis:

\(H_0: {\sigma _{1}}^{2}={\sigma _{2}}^{2}=...={\sigma _{p}}^{2}\) (ragam galat homogen)

\(H_1: {\sigma _{i}}^{2}\neq {\sigma _{j}}^{2}\), untuk paling tidak satu pasang i,j (ragam galat tidak homogen)

Daerah penolakan H0: p-value<\(\alpha\)

2.2 ANOVA

Analisis ragam (ANOVA) terbagi menjadi dua, yaitu ANOVA One-way dan ANOVA Two-way.

2.2.1 ANOVA One-way

Merupakan analisis yang dilakukan untuk menguji perbedaan rata rata dari beberapa kelompok (>2) yang berasal dari perlakukan yang berbeda-beda.Perbedaan antar kelompok dianalisis berdasarkan perbandingan ragam dalam (within) kelompok dan ragam antar (between) kelompok, berdasarkan statistik uji F.

Dengan hipotesis:

\(H_0: \mu_{1}=\mu_{2}=...=\mu_{p}\) (tidak ada perbedaan antara perlakuan)

\(H_1:\) Paling tidak ada satu \(\mu_{i}\) yang berbeda (ada perbedaan antara perlakuan)

Perhitungan manual:

\(FK=\frac{(\sum_{i=1}^p{\sum_{j=1}^r{Y_{ij}}})^{2}}{pr}\)

\(JKT=\sum_{i}^P{\sum_{j=1}^r{Y_{ij}^{2}}}-FK\)

\(JKP=\sum_{i}^p{\frac{\sum_{j=1}^r{Y_{ij}^{2}}}{r}}-FK\)

\(JKG=JKT-JKP\)

\(KTP=\frac{JKP}{p-1}\)

\(KTG=\frac{JKG}{p(r-1)}\)

\(F_{hit}=\frac{KTP}{KTG}\)

keterangan: p=perlakuan, r=ulangan

Ftabel=\(F_{db1,db2}\)

Daerah penolakan H0:

  • Fhit > Ftabel, atau

  • p-value<\(\alpha\)

2.2.2 ANOVA Two-way

Merupakan jenis anova yang digunakan ketika data memiliki dua atau lebih variabel prediktor.

Dengan hipotesis(untuk 2 faktor):

  • Hipotesis Faktor Pertama

\(H_0: \alpha_{1}=\alpha_{2}=...=\alpha_{p}\)

\(H_1:\) Paling tidak ada satu \(\alpha_{i}\) yang berbeda (ada perbedaan antara perlakuan)

  • Hipotesis Faktor Kedua

\(H_0: \beta_{1}=\beta_{2}=...=\beta_{r}\)

\(H_1:\) Paling tidak ada satu \(\beta_{i}\) yang berbeda (ada perbedaan antara perlakuan)

Perhitungan manual:

\(FK=\frac{(\sum_{i=1}^p{\sum_{j=1}^r{Y_{ij}}})^{2}}{pr}\)

\(JKT=\sum_{i=1}^P{\sum_{j=1}^r{Y_{ij}^{2}}}-FK\)

\(JKP=\sum_{i=1}^p{\frac{(\sum_{j=1}^r{Y_{ij})^2}}{r}}-FK\)

\(JKK=\sum_{j=1}^r{\frac{(\sum_{i=1}^p{Y_{ij})^2}}{p}}-FK\)

\(JKG=JKT-JKP-JKK\)

\(KTP=\frac{JKP}{p-1}\)

\(KTK=\frac{JKK}{r-1}\)

\(KTG=\frac{JKG}{(p-1)(r-1)}\)

\(F_{hit(perlakuan)}=\frac{KTP}{KTG}\)

\(F_{hit(kelompok)}=\frac{KTK}{KTG}\)

keterangan: p=perlakuan, r=kelompok

Ftabel=\(F_{db1,db2}\)

Daerah penolakan H0:

  • Fhit > Ftabel, atau

  • p-value<\(\alpha\)

3 SOURCE CODE

3.1 Library

3.1.1 Asumsi Normalitas Galat (menggunakan uji Jarque-Bera)

> library(tseries)

3.1.2 Asumsi Homogenitas Ragam Galat (menggunakan uji Breusch-Pagan)

> library(lmtest)

3.1.3 ANOVA One-way

> library(AOV1R)

3.2 Data

Data yang digunakan merupakan data hasil penilitian Nushrah Mufti ELia dalam Skripsi berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual dan Gaya Kognitif terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit di MAN 1 Aceh Barat Daya”. Variabel prediktor (x) berupa gaya kognitif yang terbagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu field independent dan field dependent sedangkan variabel responnya (y) adalah nilai hasil belajar. Sehingga, uji yang tepat adalah ANOVA one-way karena hanya memiliki satu variabel prediktor dengan dua perlakuan.

> x<-c(rep(1,14),rep(2,12)) #1=Field Independent,2=Field Dependent
> y<-c(60,65,60,75,80,60,60,65,80,65,75,80,70,70,60,65,70,50,70,70,60,65,55,60,60,60)
> 
> #Pembuatan model linier untuk kebutuhan pengolahan data
> fit<-lm(y~x)

3.3 Pengolahan Data

3.3.1 Asumsi Normalitas Galat

> jarque.bera.test(fit$residuals)

    Jarque Bera Test

data:  fit$residuals
X-squared = 1.4013, df = 2, p-value = 0.4963

3.3.2 Asumsi Homogenitas Ragam Galat

> bptest(fit)

    studentized Breusch-Pagan test

data:  fit
BP = 1.6594, df = 1, p-value = 0.1977

3.3.3 ANOVA One-way

> anova(fit)
Analysis of Variance Table

Response: y
          Df  Sum Sq Mean Sq F value  Pr(>F)  
x          1  302.77 302.770  5.8989 0.02301 *
Residuals 24 1231.85  51.327                  
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Asumsi Normalitas Galat

Berdasarkan hasil uji Jarque Bera, diperoleh nilai p-value sebesar 0.4963. Karena p-value > \(\alpha\) (dalam pengujian digunakan \(\alpha=0.05\)), maka keputusan terima H0 yaitu pengamatan menyebar normal.

4.2 Asumsi Homogenitas Ragam Galar

Berdasarkan hasil uji Breusch Pagan, diperoleh nilai p-value sebesar 0.1977. Karena p-value > \(\alpha\) (dalam pengujian digunakan \(\alpha=0.05\)), maka keputusan terima H0 yaitu ragam galat homogen.

4.3 ANOVA One-way

Berdasarkan hasil uji ANOVA, diperoleh nilai p-value sebesar 0.02301. Karena p-value < \(\alpha\) (dalam pengujian digunakan \(\alpha=0.05\)), maka keputusan tolak H0 yaitu ada perbedaan antara perlakuan.

5 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji asumsi dan uji ANOVA, dapat disimpulkan bahwa:

  • Galat data menyebar normal dan ragamnya homogen sehingga seluruh asumsi terpenuhi. Oleh karena itu, hasil uji ANOVA terbilang sah

  • Terdapat perbedaan antara kelompok perlakuan (\(\mu_{Field Independent}\neq\mu_{Field Dependent}\))

6 DAFTAR PUSTAKA

Elia, N. M. (2019). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual dan Gaya Kognitif terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit di MAN 1 Aceh Barat Daya (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh). Fernandes, A.A.,Astutik,S.,Astuti,A.B,&Ngabu, W. (2021). Modul Praktikum Metode Statistika II dengan Bantuan Softwware R.