---

Matrix Di R Language

“M. Abdul Rozzaq_Teknik Informatika”

“31/05/2023”

Dalam bahasa pemrograman R, matriks adalah struktur data dua dimensi yang terdiri dari elemen-elemen yang diatur dalam baris dan kolom. Setiap elemen dalam matriks dapat berupa angka, karakter, logika, atau tipe data lainnya. Matriks sering digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data dalam bentuk tabular.

Anda dapat membuat matriks di R menggunakan fungsi matrix(). Fungsi ini mengambil vektor sebagai argumen utama dan mengubahnya menjadi matriks dengan menentukan jumlah baris (nrow) dan jumlah kolom (ncol) yang diinginkan.

Matriks di R diakses menggunakan indeks baris dan kolom. Anda dapat menggunakan tanda kurung siku [ ] untuk mengakses elemen individu atau subset dari matriks. Misalnya, untuk mengakses elemen pada baris ke-2 dan kolom ke-3 dari matriks di atas,

Anda juga dapat melakukan operasi matematika dan manipulasi lainnya pada matriks di R. Misalnya, Anda dapat melakukan operasi penjumlahan, perkalian, atau transposisi matriks menggunakan operator matematika standar atau fungsi bawaan R.

Selain itu, R menyediakan berbagai fungsi dan metode untuk bekerja dengan matriks, seperti rowSums() (untuk menjumlahkan elemen dalam setiap baris), colMeans() (untuk menghitung rata-rata dari setiap kolom), atau apply() (untuk menerapkan fungsi pada baris atau kolom matriks).

Matriks juga sering digunakan bersama dengan paket dan fungsi lain dalam analisis data, seperti pengolahan matriks linear, analisis multivariat, atau pemodelan statistik. Dengan menggunakan matriks, Anda dapat mengorganisir dan memanipulasi data dengan lebih efisien dalam lingkungan R.

vector1=c(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16)
 
matrix1 <- matrix(vector1, nrow = 4, ncol = 4) 
 
print(matrix1)
##      [,1] [,2] [,3] [,4]
## [1,]    1    5    9   13
## [2,]    2    6   10   14
## [3,]    3    7   11   15
## [4,]    4    8   12   16
vector2=c(1,2,3,2,4,5,6,3,4,1,2,7,8,9,4,5)

matrix2 <- matrix(vector2, nrow = 4, ncol = 4) 

print(matrix2)
##      [,1] [,2] [,3] [,4]
## [1,]    1    4    4    8
## [2,]    2    5    1    9
## [3,]    3    6    2    4
## [4,]    2    3    7    5
print(matrix1+matrix2)
##      [,1] [,2] [,3] [,4]
## [1,]    2    9   13   21
## [2,]    4   11   11   23
## [3,]    6   13   13   19
## [4,]    6   11   19   21

Pengurangan menghasilkan perbedaan antara dua matriks. Operator menggunakan: “-”.

vector1=c(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16)
 

matrix1 <- matrix(vector1, nrow = 4, ncol = 4) 
 

print(matrix1)
##      [,1] [,2] [,3] [,4]
## [1,]    1    5    9   13
## [2,]    2    6   10   14
## [3,]    3    7   11   15
## [4,]    4    8   12   16
vector2=c(1,2,3,2,4,5,6,3,4,1,2,7,8,9,4,5)
 

matrix2 <- matrix(vector2, nrow = 4, ncol = 4) 
 
print(matrix2)
##      [,1] [,2] [,3] [,4]
## [1,]    1    4    4    8
## [2,]    2    5    1    9
## [3,]    3    6    2    4
## [4,]    2    3    7    5
print(" subtraction result")
## [1] " subtraction result"
print(matrix1-matrix2)
##      [,1] [,2] [,3] [,4]
## [1,]    0    1    5    5
## [2,]    0    1    9    5
## [3,]    0    1    9   11
## [4,]    2    5    5   11

Pengurangan dalam matriks menggunakan bahasa R dilakukan dengan mengurangkan elemen-elemen matriks yang sesuai satu sama lain. Untuk melakukan pengurangan matriks di R, Anda dapat menggunakan operator - atau fungsi subtract(). Selain menggunakan operator -, Anda juga dapat menggunakan fungsi subtract() dari paket matriks atau menggunakan fungsi apply() untuk melakukan pengurangan elemen-elemen matriks secara baris atau kolom. Dengan menggunakan operator atau fungsi yang tepat, Anda dapat melakukan pengurangan elemen-elemen matriks dengan mudah dalam bahasa R.