Pengaruh Daya RF terhadap Laju Etsa dalam Eksperimen Pengetsaan Plasma: Analisis Statistik dengan ANOVA

Ayu Mareti Nova

2023-05-28

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam penelitian kesehatan, seringkali dijumpai lebih dari dua kelompok sampel yang ingin dibandingkan untuk mengetahui perbedaan rata-rata. Dalam situais seperti ini, menggunakan t-test akan merepotkan dan menghabiskan banyak tenaga, waktu, dan biaya. Jika suatu penelitian mempunyai sampel lebih dari dua, sebaiknya menggunakan Analisis Varians (ANOVA) untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan. Terdapat dua jenis ANOVA, yaitu ANOVA satu arah (one-way ANOVA) dan ANOVA dua arah (two-way ANOVA). Anova satu arah hanya memiliki satu variabel independen. Sedangkan ANOVA dua arah memiliki dua variabel independen. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan mengenai perhitungan-perhitungan ANOVA dan Asumsi dengan Software RStudio, khususnya pada teknik ANOVA satu arah (one-way ANOVA).

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asumsi Analisis Varian

Uji ANOVA memiliki asumsi yang harus terpenuhi yaitu uji normalitas galat dan uji homogenitas varians

2.1.1 Uji Normalitas Galat

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen berdoistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikansi (p-value) > , maka data berdistribusi normal.

Hipotesis

\[H_{0}: Pengamatan~menyebar~Normal\] \[H_{1}: Pengamatan~tidak~menyebar~Normal\]

Pengujian Statistika

  • Uji Shapiro-Wilk
  • Uji Jarque-Bera

2.1.2 Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian populasi sama atau tidak. Jika nilai signifikansi (p-value) > , maka varian kelompok data homogen.

Hipotesis

\[H_{0}: Sampel~berasal~dari~populasi~homogen\] \[H_{1}: Sampel~berasal~dari~populasi~tidak~homogen\]

Pengujian Statistika

  • Uji Breusch Pagan
  • Uji Levene’s Test

2.2 Analisis Varian Satu Arah

Analisis Varian (ANOVA) satu arah yaitu analisis yang melibatkan hanya satu peubah bebas. ANOVA pengembangan lebih lanjut dari uji-t. Uji-t atau uji-z hanya dapat digunakan untuk perbandingan dua kelompok data saja. Sedangkan ANOVA satu arah dapat digunakan untuk lebih dari dua kelompok data. Tujuan ANOVA satu arah adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata.

2.2.1 Hipotesis

\[H_{0}: \mu_{1} = \mu_{2} =~...~= \mu_{p}\] \[H_{1}: Salah~satu~pasang~\mu~berbeda\]

2.2.2 Langkah Analisis Varian Satu Arah

Menghitung Derajat Kebebasan

\[db_{p}=p-1\] \[db_{g}=p(n-1)\] \[db_{t}=pn-1\]

Menghitung Jumlah Kuadrat

\[FK=\frac{(\Sigma_{i=1}^{p}\Sigma_{j=1}^{n}Y_{ij})^2}{pn }\] \[JK_t=\Sigma_{i=1}^{p}\Sigma_{j=1}^{n}Y_{ij}^2-FK\] \[JK_p=\frac{\Sigma_{i=1}^{p}(\Sigma_{j=1}^{n}Y_{ij})^2}{n}-FK\] \[JK_{g}=JK_{t}-JK_{p}\]

Menghitung Kuadrat Tengah

\[KT_{p}=\frac{JK_{p}}{db_{p}}\] \[KT_{g}=\frac{JK_{g}}{db_{g}}\]

Menghitung Statistik Uji F

\[F_{hitung}=\frac{KT_{p}}{KT_{g}}\] Keterangan:
p : banyaknya perlakuan
n : banyaknya ulangan
Yij : nilai pengamatan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j
dbp : derajat bebas perlakuan
dbg : derajat bebas galat
JKp : jumlah kuadrat perlakuan
JKg : jumlah kuadrat galat
JKt : jumlah kuadrat total
KTp : kudrat tengah perlakuan
KTg : kuadrat tengah galat
Fhitung : nilai statistik uji F

2.3 Uji Lanjutan

Uji lanjut adalah uji yang dilakukan apabila keputusan ANOVA tolak hipotesis nol. Uji lanjut merupakan metode statistik yang digunakan untuk membandingkan rata-rata antara beberapa kelompok yang independen. Tujuan utama uji lanjut adalah mengidentifikasi pasangan kelompok yang memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan. Dalam analisis statistika, terdapat beberapa uji lanjut yang digunakan setelah analisis varian(ANOVA) seperti Tukey’s HSD Test dan Fisher’s LSD Test.
Hipotesis
\[H_{0}: \mu_{i}=\mu_{j}\] \[H_{1}: \mu_{i}!=\mu_{j}\]

2.3.1 Tukey’s HSD Test

\[T_{\alpha}=q_{\alpha}(a,f)\sqrt{\frac{MS_{E}}{n}}\]

2.3.2 Fisher’s LSD Test

\[LSD=t_{\alpha/2,N-a}\sqrt{MS_E{(\frac{1}{n_i}+\frac{1}{n_j})}}\]

3 SOURCE CODE

3.1 Library

> library(dplyr)
> library(tidyr)
> library(tseries)
> library(ggplot2)
> library(car)
> library(lmtest)
> library(multcomp)

3.2 Data

Seorang insinyur tertarik untuk menentukan apakah pengaturan daya RF memengaruhi laju etsa, dan dia telah menjalankan eksperimen acak lengkap dengan empat tingkat daya RF (160 W, 180 W, 200 W, dan 220 W) dengan lima ulangan. Analisis Varian untuk menguji adalah \[H_{0}: \mu_{1} = \mu_{2} = \mu_{3} = \mu_{4}\] \[H_{1}: Salah~satu~pasang~\mu~berbeda\]

> dataRF <- data.frame("160" = c(575, 542, 530, 539, 570),
+                      "180" = c(565, 593, 590, 579, 610),
+                      "200" = c(600, 651, 610, 637, 629),
+                      "220" = c(725, 700, 715, 685, 710))
> dataRF
  X160 X180 X200 X220
1  575  565  600  725
2  542  593  651  700
3  530  590  610  715
4  539  579  637  685
5  570  610  629  710
> library(dplyr)
> library(tidyr)
> dataRF <- dataRF %>%
+   pivot_longer(cols = everything(),
+                names_to = "Daya.RF", values_to = "Laju.Etsa")
> dataRF$Daya.RF <- as.factor(dataRF$Daya.RF)
> dataRF
# A tibble: 20 × 2
   Daya.RF Laju.Etsa
   <fct>       <dbl>
 1 X160          575
 2 X180          565
 3 X200          600
 4 X220          725
 5 X160          542
 6 X180          593
 7 X200          651
 8 X220          700
 9 X160          530
10 X180          590
11 X200          610
12 X220          715
13 X160          539
14 X180          579
15 X200          637
16 X220          685
17 X160          570
18 X180          610
19 X200          629
20 X220          710

3.3 Uji Normalitas

> shapiro.test(dataRF$Laju.Etsa)

    Shapiro-Wilk normality test

data:  dataRF$Laju.Etsa
W = 0.92953, p-value = 0.1512
> library(tseries)
> jarque.bera.test(dataRF$Laju.Etsa)

    Jarque Bera Test

data:  dataRF$Laju.Etsa
X-squared = 1.4747, df = 2, p-value = 0.4784
> library(ggplot2)
> ggplot(dataRF, aes(x = Laju.Etsa)) +
+   geom_histogram(aes(y = ..density..), binwidth = 10,
+                  fill = "lightblue", color = "black") +
+   geom_density(color = "red") +
+   labs(x = "Laju Etsa", y = "Density", title = "Histogram dan Kurva Kepadatan")

3.4 Uji Homogenitas Varians

> library(car)
> leveneTest(Laju.Etsa ~ Daya.RF, data = dataRF)
Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median)
      Df F value Pr(>F)
group  3  0.1959 0.8977
      16               
> library(lmtest)
> bptest(lm(Laju.Etsa ~ Daya.RF, data = dataRF))

    studentized Breusch-Pagan test

data:  lm(Laju.Etsa ~ Daya.RF, data = dataRF)
BP = 1.5595, df = 3, p-value = 0.6686

3.5 Uji ANOVA

> # Menghitung Derajat Bebas
> N <- nrow(dataRF)
> p <- levels(dataRF$Daya.RF) %>% length()
> DBp <- p - 1
> DBg <- N - p
> DBt <- N - 1
> # Menghitung Jumlah Kuadrat
> mean.perlakuan <- aggregate(Laju.Etsa ~ Daya.RF, dataRF, mean  )[,2]
> n              <- aggregate(Laju.Etsa ~ Daya.RF, dataRF, length)[,2]
> mean.grand     <- mean(dataRF$Laju.Etsa)
> 
> JKp <- sum(n*(mean.perlakuan - mean.grand)^2)
> JKt <- sum((dataRF$Laju.Etsa - mean.grand)^2)
> JKg <- JKt - JKp
> # Menghitung Kuadrat Tengah
> KTp <- JKp / DBp
> KTg <- JKg / DBg
> # Menghitung Statistik Uji F
> Fp <- KTp / KTg
> pV <- pf(Fp, DBp, DBg, lower.tail = FALSE)
> # Interpretasi
> data.frame(SK = c("Perlakuan", "Galat", "Total"),
+                   DB = c(DBp, DBg, DBt),
+                   JK = c(JKp, JKg, JKt),
+                   KT = c(KTp, KTg, NA),
+                   SU = c(Fp, NA, NA),
+                   PV = c(pV, NA, NA))
         SK DB       JK       KT       SU           PV
1 Perlakuan  3 66870.55 22290.18 66.79707 2.882866e-09
2     Galat 16  5339.20   333.70       NA           NA
3     Total 19 72209.75       NA       NA           NA

3.6 Uji Lanjutan

> library(multcomp)
> TukeyHSD(aov(Laju.Etsa ~ Daya.RF, data = dataRF))
  Tukey multiple comparisons of means
    95% family-wise confidence level

Fit: aov(formula = Laju.Etsa ~ Daya.RF, data = dataRF)

$Daya.RF
           diff        lwr       upr     p adj
X180-X160  36.2   3.145624  69.25438 0.0294279
X200-X160  74.2  41.145624 107.25438 0.0000455
X220-X160 155.8 122.745624 188.85438 0.0000000
X200-X180  38.0   4.945624  71.05438 0.0215995
X220-X180 119.6  86.545624 152.65438 0.0000001
X220-X200  81.6  48.545624 114.65438 0.0000146

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian pengetsaan plasma dengan empat tingkat daya RF 160 W, 180 W, 200 W, dan 220 W terhadap laju etsa yang dilakukan dengan lima ulangan percobaan setiap perlakuannya memberikan hasil sebagai berikut

> getwd()
[1] "C:/Users/10/Downloads"

Asumsi pertama analisis of variance (ANOVA) yang harus dipenuhi adalah uji normalitas. Hasil normalitas ditujukan pada Uji Shapiro Wilk (Tabel 2) dan Uji Jaque Bera (Tabel 3). Shapiro-Wilk normality test menunjukkan nilai p-value 0.1512 > 0.05, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Jarque Bera Test menunjukkan nilai p-value 0.4784 > 0.05, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Selanjutnya asumsi kedua analisis of variance (ANOVA) yang harus dipenuhi adalah uji homogenitas melalui Levene’s Test (Tabel 4) dan Breusch Pagan test (Tabel 5). Hasil uji statistik menunjukkan nilai Pr(>F) 0.8977 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi homogen. Breusch Pagan test menunjukkan nilai P-value 0.6686 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kelompok subjek telah memenuhi asumsi ANOVA karena sampel berasal dari populasi homogen. Setelah semua asumsi analisis of variance (ANOVA) termenuhi, dilanjutkan Uji Anova (Tabel 6). Apabila tingkat signifikansi eksperimen yang ditetapkan adalah = 0.05, F0.05,3,16 = 3.24. Sehingga statistik uji F 66.79707 > 3.24, maka tolak H0 dan simpulkan bahwa rata-rata perlakuan berbeda dan pengaturan daya RF secara signifikan memengaruhi laju etsa rata-rata. Jika melihat P-value, jelas P-value sangat kecil dalam kasus ini. Hasil perbandingan antar kelompok Daya RF menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok B dan A, C dan A, D dan A, C dan B, D dan B, serta D dan C. Sedangkan berdasarkan masing-masing p adj < 0.05. Dimana A, B, C, dan D merupakan masing-masing secara berurutan daya RF 160 W, 180 W, 200 W, dan 220 W.

5 KESIMPULAN

Berdasarkan Analisis One-Way Anova dan hasil analisis Tukey, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kelompok-kelompok Daya RF dalam mempengaruhi variabel respon laju Etsa pada tingkat kepercayaan 95%.

6 DAFTAR PUSTAKA

  • Montgomery, Douglas, C., John Wiley. 2013. Design and Analysis of Experiments Eighth Edition. Arizona State University, McGraw-Hill Education.
  • Sirait, Anna Maria. 2001. Analisis Varians (ANOVA) dalam Penelitian Kesehatan. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
  • Suntoyo Yitnosumarto. 1991. Percobaan (Perancangan, analissi, dan Interpretasinya). PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta