Dalam ilmu matematika dan statistika, matriks dan vektor merupakan dua konsep dasar yang sangat penting. Matriks adalah sebuah struktur data berupa array dua dimensi yang terdiri dari elemen-elemen bilangan, sedangkan vektor adalah suatu array satu dimensi yang terdiri dari elemen-elemen bilangan. Dalam publikasi ini, kita akan membahas bagaimana melakukan pengolahan matriks dan vektor dengan menggunakan bahasa pemrograman R.
Pertama-tama, kita dapat membuat matriks dengan menggunakan fungsi
matrix() dan vektor dengan menggunakan fungsi
c(). Berikut adalah contoh kode untuk membuat matriks dan
vektor:
# membuat matriks
A <- matrix(c(1, 2, 3, 4), nrow = 2, ncol = 2)
A
## [,1] [,2]
## [1,] 1 3
## [2,] 2 4
# membuat vektor
B <- c(5, 6, 7, 8)
B
## [1] 5 6 7 8
# penjumlahan matriks
C <- matrix(c(2, 3, 4, 5), nrow = 2, ncol = 2)
A + C
## [,1] [,2]
## [1,] 3 7
## [2,] 5 9
# perkalian matriks
D <- matrix(c(6, 7, 8, 9), nrow = 2, ncol = 2)
A %*% D
## [,1] [,2]
## [1,] 27 35
## [2,] 40 52
# penjumlahan vektor
E <- c(1, 2, 3, 4)
B + E
## [1] 6 8 10 12
# perkalian skalar vektor
F <- 2
B * F
## [1] 10 12 14 16
# mencari nilai maksimum matriks
max(A)
## [1] 4
# mencari nilai minimum vektor
min(B)
## [1] 5
# mencari mean vektor
mean(B)
## [1] 6.5
# mencari standard deviation matriks
sd(A)
## [1] 1.290994
# mencari determinan matriks
det(A)
## [1] -2
# mencari invers matriks
solve(A)
## [,1] [,2]
## [1,] -2 1.5
## [2,] 1 -0.5