Pemrosesan gambar adalah hal yang penting dalam banyak bidang. Misalnya, jika kita ingin melindungi identitas seseorang dari kamera keamanan, kita mungkin harus membuatbeberapa bagian dari gambar menjadi tidak jelas. Dalam pembelajaran mesin, proses-proses ini dapatpenting untuk pembelajaran. Sebagai contoh, jika kita ingin melatih mesin untuk mengidentifikasiorang yang mencurigakan dari kamera keamanan, kita perlu melatih mesinuntuk mengenali kecenderungan dan karakteristik orang yang mencurigakan, danbagaimana hal ini berbeda dari orang biasa. Dalam contoh ini, kita menggunakan paket magickdi R untuk mendemonstrasikan pemrosesan gambar tanpa membahasnya secara detail.Pertama-tama kita harus menginstal paket magick (lihat Lampiran untuk mengetahui caranya).menginstal sebuah paket). Kemudian kita unggah paket magick di R.

kita ingin membaca gambar dari situs web, maka Anda dapat panggil

library(magick)
## Linking to ImageMagick 6.9.12.3
## Enabled features: cairo, freetype, fftw, ghostscript, heic, lcms, pango, raw, rsvg, webp
## Disabled features: fontconfig, x11
inp_img <- image_read("http://polytopes.net/Tora_color.png")

Jika kita ingin mengetahui informasi tentang gambar, kita dapat menggunakan fungsi image info()fungsi. Kita dapat mengetikkan sebagai

image_info(inp_img)
##   format width height colorspace matte filesize density
## 1    PNG    77    133       sRGB  TRUE    22377   28x28

Jika kita ingin memplot gambar ini, Anda cukup memanggil fungsi plot(). Untuk contoh ini kita dapat mengetikkan

plot(inp_img)

Untuk memodifikasi gambar, kita dapat menggunakan fungsi image modulate(). Untuk memodifikasi gambar seperti yang ditunjukkan pada sisi kanan Gambar 2.1, kita memanggil fungsi

mod_img <- image_modulate(inp_img, brightness = 120, saturation = 20,
hue = 20)

maka akan membuat gambar baru “mod img”. Untuk memplotnya, kita ketik sebagai

plot(mod_img)

library(matlib)

misalkan kita memiliki dua vektor

v1 <- c(2, -1, 3)
v2 <- c(-1, 0, 4)
v1 + v2
## [1]  1 -1  7

Maka jumlah dari vektor-vektor diatas sebagai berikut

Misalkan kita memiliki dua matriks 2 × 3

A <- matrix(c(3, 0, -5, -1, -3, 4), nrow = 2, ncol = 3, byrow = TRUE)
B <- matrix(c(-5, 5, 2, 1, -2, 0), nrow = 2, ncol = 3, byrow = TRUE)
A + B
##      [,1] [,2] [,3]
## [1,]   -2    5   -3
## [2,]    0   -5    4

Misalkan kita memiliki dua matriks 2 × 3.dan c = -3. Kemudian perkalian skalar dari c

A <- matrix(c(3, 0, -5, -1, -3, 4), nrow = 2, ncol = 3, byrow = TRUE)
-3 * A
##      [,1] [,2] [,3]
## [1,]   -9    0   15
## [2,]    3    9  -12

Misalkan kita memiliki dua buah vektor Pertama, kita definisikan vektor-vektor ini

v1 <- c(2, -1, 3)
v2 <- c(-1, 0, 4)
v1 %*% v2
##      [,1]
## [1,]   10