Latar Belakang Mobil Listrik
Mobil listrik populer pada pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika listrik masih dipilih sebagai penggerak utama pada kendaraan. Hal ini disebabkan karena mobil listrik menawarkan kenyamanan dan pengoperasian yang mudah yang tidak dapat dicapai oleh kendaraan-kendaraan bermesin bensin saat itu. Perkembangan teknologi pembakaran dalam yang semakin maju, terutama di starter listriknya, lambat laun mengurangi popularitas mobil listrik. Hal ini ditambah dengan kemampuan mobil bensin dapat menempuh jarak yang lebih jauh, pengisiasn bensin yang lebih cepat, dan infrastruktur pengisian semakin bertambah, ditambah dengan sistem produksi massal yang diterapkan oleh Ford Motor Company, membuat harga mobil bensin turun drastis sampai setengah harga mobil listrik. Mobil listrik pun menjadi semakin tidak populer, dan secara total menghilang dari pasaran, terutama di pasaran besar seperti Amerika Serikat, pada tahun 1930-an. Bagaimanapun juga, pada tahun-tahun belakangan ini, semakin banyak orang yang sadar akan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh mobil berbahan bakar bensin, ditambah harga bensin yang mahal dan terus naik, membuat mobil listrik kembali diminati. Mobil listrik jauh lebih ramah lingkungan dari mobil bensin, biaya perawatan lebih murah, ditambah teknologi baterai yang semakin maju. Kekurangannya adalah harga mobil listrik saat ini masih mahal. Mobil listrik saat ini mulai mendapatkan lagi popularitasnya di beberapa negara di dunia setelah sekian lama menghilang dari peradaban.
Setelah masyarakat
mulai menyadari betapa penting nya green energy, pihak produsen mobil
pun berlomba-lomba untuk produksi mobil listrik tersebut, walapun mereka
tahu bahwa part pada mobil listrik masih terbilang mahal daripada mobil
bensin pada umum nya.
Dari beberapa produsen mobil dunia, Tesla.corp yang di miliki Elon Musk lah yang menjadi promotor baru dalam dunia mobil listrik saat ini dan di ikuti produsen mobil lainnya yang sudah lama terjun di dunia otomotif.
berdasarkan data di atas tesla masih menjadi juara dalam produsen mobil listrik di dunia pada quartal 1 di tahun 2022, ini di dasar oleh fitur dan kecanggihan mobil tesla tersebut. walaupun di jual dengan harga yang mahal tapi sesuai untuk di minati oleh calon pembeli, serta bisa menyaingin mobil bensin pada umumnya.
Mobil listrik adalah trend baru dalam berkendara yang ramah lingkungan, hemat energy dan hemat biaya. itu semua dapat di perhitungkan dalam beberapa aspek. seperti kecepatan charging, efiensi daya batre, serta kecepatan maksimal yang di dapat dari tipe dan merk mobil tertentu.
Project seperti ini di harapkan bermanfaat untuk konsumen yang hendak membeli mobil listrik dalam membandingkan tipe mobil apa yang cocok untuk nya. Dan di harapkan bermanfaat untuk pihak produsen dalam membandingkan produk nya dengan produk kompetitor, sehingga dapat menjadi riset untuk produksi mobil listrik yang lebih unggul lagi kedepan nya.
Membandingkan spesifikasi dari kendaraan mobil listrik berdasarkan merek, tipe roda penggerak, jarak tempuh maksimal dan lain-lain. Serta untuk menjadi studi banding bagi perusahaan mobil listrik agar bisa produksi kendaraan tersebut lebih unggul. Informasi yang kita dapat bisa beragam, tergantung melihat dari sisi yang mana, karena dari sekian spesifikasi mobil listrik pasti punya kelebihan dan kekurangan nya masing-masing. terlebih dari itu semua, tiap konsumen dapat informasi perkembangan dunia otomotif saat ini yang berfokus ke kendaraan listrik, semua itu di capai untuk efisiensi energy yang ramah lingkungan tapi tidak kalah dengan kendaraan dengan energy fosil.
Dalam permodelan dari data tentang mobil listrik kita dapat menyimpulkan tipe dan merek mobil apa yang unggul dalam beberapa aspek nya. serta membantu produsen untuk meningkatkan kualitas mobil yang di produksi di masa depan.
Data di peroleh dari Electric Vehicle Database.
Read data
electric_cardata <- read.csv('data/ElectricCarData_Clean.csv')
head(electric_cardata) Brand Model AccelSec TopSpeed_KmH Range_Km
1 Tesla Model 3 Long Range Dual Motor 4.6 233 450
2 Volkswagen ID.3 Pure 10.0 160 270
3 Polestar 2 4.7 210 400
4 BMW iX3 6.8 180 360
5 Honda e 9.5 145 170
6 Lucid Air 2.8 250 610
Efficiency_WhKm FastCharge_KmH RapidCharge PowerTrain PlugType BodyStyle
1 161 940 Yes AWD Type 2 CCS Sedan
2 167 250 Yes RWD Type 2 CCS Hatchback
3 181 620 Yes AWD Type 2 CCS Liftback
4 206 560 Yes RWD Type 2 CCS SUV
5 168 190 Yes RWD Type 2 CCS Hatchback
6 180 620 Yes AWD Type 2 CCS Sedan
Segment Seats PriceEuro
1 D 5 55480
2 C 5 30000
3 D 5 56440
4 D 5 68040
5 B 4 32997
6 F 5 105000
Cek struktur tipe data
glimpse(electric_cardata)Rows: 103
Columns: 14
$ Brand <chr> "Tesla ", "Volkswagen ", "Polestar ", "BMW ", "Honda "…
$ Model <chr> "Model 3 Long Range Dual Motor", "ID.3 Pure", "2", "iX…
$ AccelSec <dbl> 4.6, 10.0, 4.7, 6.8, 9.5, 2.8, 9.6, 8.1, 5.6, 6.3, 5.1…
$ TopSpeed_KmH <int> 233, 160, 210, 180, 145, 250, 150, 150, 225, 180, 180,…
$ Range_Km <int> 450, 270, 400, 360, 170, 610, 190, 275, 310, 400, 370,…
$ Efficiency_WhKm <int> 161, 167, 181, 206, 168, 180, 168, 164, 153, 193, 216,…
$ FastCharge_KmH <chr> "940", "250", "620", "560", "190", "620", "220", "420"…
$ RapidCharge <chr> "Yes", "Yes", "Yes", "Yes", "Yes", "Yes", "Yes", "Yes"…
$ PowerTrain <chr> "AWD", "RWD", "AWD", "RWD", "RWD", "AWD", "FWD", "FWD"…
$ PlugType <chr> "Type 2 CCS", "Type 2 CCS", "Type 2 CCS", "Type 2 CCS"…
$ BodyStyle <chr> "Sedan", "Hatchback", "Liftback", "SUV", "Hatchback", …
$ Segment <chr> "D", "C", "D", "D", "B", "F", "C", "B", "D", "D", "D",…
$ Seats <int> 5, 5, 5, 5, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 4, 4, 4, …
$ PriceEuro <int> 55480, 30000, 56440, 68040, 32997, 105000, 31900, 2968…
Deskripsi Data:
Dari data di atas, sudah siap di gunakan sebagai model. dan kita menggunakan tipe data int, chr dan dbl untuk melakukan analisa pilihan mobil terbaik.
Cek apakah ada data yang Not Available
anyNA(electric_cardata)[1] FALSE
Kendaraan manakah yang memiliki percepatan 0-100 tercepat?
electric_cardata_accel <-
electric_cardata[,1:3][order(electric_cardata$AccelSec), ]
head(electric_cardata_accel) Brand Model AccelSec
52 Tesla Roadster 2.1
60 Tesla Model S Performance 2.5
6 Lucid Air 2.8
17 Porsche Taycan Turbo S 2.8
82 Tesla Model X Performance 2.8
34 Tesla Cybertruck Tri Motor 3.0
electric_cardata_fastest_accel <- electric_cardata_accel[1, ]
writeLines(paste0("Accelerasi Tercepat: ",
electric_cardata_fastest_accel[1],
electric_cardata_fastest_accel[2],
"di ",
electric_cardata_fastest_accel[3],
" detik"))Accelerasi Tercepat: Tesla Roadster di 2.1 detik
Kendaraan manakah yang memiliki efisiensi tertinggi?
electric_cardata_efficiency <-
electric_cardata[,c(1:2,6)][order(electric_cardata$Efficiency_WhKm), ]
head(electric_cardata_efficiency) Brand Model Efficiency_WhKm
49 Lightyear One 104
9 Tesla Model 3 Standard Range Plus 153
15 Hyundai IONIQ Electric 153
42 Hyundai Kona Electric 39 kWh 154
20 Mini Cooper SE 156
75 Sono Sion 156
electric_cardata_highest_efficiency <-
electric_cardata_efficiency[1, ]
writeLines(paste0("Efficiency Terbaik: ",
electric_cardata_highest_efficiency[1],
electric_cardata_highest_efficiency[2],
"di ",
electric_cardata_highest_efficiency[3], " Wh/Km"))Efficiency Terbaik: Lightyear One di 104 Wh/Km
Apakah perbedaan tipe penggerak roda mempengaruhi jangkauan, kecepatan tertinggi, efisiensi?
electric_cardata_powertrain <- electric_cardata[ , c(4:6, 9)]avg_ranges <- aggregate(electric_cardata_powertrain$Range_Km ~
electric_cardata_powertrain$PowerTrain, FUN = mean)
avg_ranges <-
avg_ranges %>%
rename(PowerTrain = `electric_cardata_powertrain$PowerTrain`,
Avg_Range_Km = `electric_cardata_powertrain$Range_Km`) PowerTrain Avg_Range_Km
1 AWD 426.4634
2 FWD 268.2432
3 RWD 299.4000
ggplot(electric_cardata_powertrain,
aes(x=Range_Km, y=PowerTrain)) +
geom_point(aes(color=PowerTrain)) +
scale_colour_discrete("Roda Penggerak") +
labs(title = "Apakah perbedaan tipe penggerak roda mempengaruhi jangkauan?",
subtitle = "Roda Penggerak vs Jarak (km)",
caption = "Data collected from ev-database.org") +
theme(axis.title.x = element_blank(), axis.title.y = element_blank()) +
theme(plot.title = element_text(color = "black", size = 12,
face = "bold", hjust = 0.5),
plot.subtitle = element_text(color = "black", size = 10, hjust = 0.5),
plot.caption = element_text(color = "black", face = "italic")) +
geom_segment(aes(x = avg_ranges$Avg_Range_Km[1], y = 1.5,
xend = avg_ranges$Avg_Range_Km[1], yend = 1),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm"))) +
geom_segment(aes(x = avg_ranges$Avg_Range_Km[2], y = 2.5,
xend = avg_ranges$Avg_Range_Km[2], yend = 2),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm"))) +
geom_segment(aes(x = avg_ranges$Avg_Range_Km[3], y = 3.5,
xend = avg_ranges$Avg_Range_Km[3], yend = 3),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm")))Tipe roda penggerak AWD memiliki jangkauan rata-rata tertinggi dibandingkan dengan Tipe roda penggerak lainnya. RWD berada di urutan ke-2 dan FWD berada di urutan terakhir.
Tipe roda penggerak vs Kecepatan Tertinggi (km/h)
avg_topspeed <- aggregate(electric_cardata_powertrain$TopSpeed_KmH ~
electric_cardata_powertrain$PowerTrain, FUN = mean)
avg_topspeed <-
avg_topspeed %>%
rename(PowerTrain = `electric_cardata_powertrain$PowerTrain`,
Avg_TopSpeed_KmH = `electric_cardata_powertrain$TopSpeed_KmH`) PowerTrain Avg_TopSpeed_KmH
1 AWD 216.9024
2 FWD 148.7568
3 RWD 162.4000
ggplot(electric_cardata_powertrain,
aes(x=TopSpeed_KmH, y=PowerTrain)) +
geom_point(aes(color=PowerTrain)) +
scale_colour_discrete("Tipe roda penggerak") +
labs(title = "Apakah Perbedaan Tipe Roda Penggerak Mempengaruhi Top Speed?",
subtitle = "Tipe roda penggerak vs Top Speed (km/h)",
caption = "Data collected from ev-database.org") +
theme(axis.title.x = element_blank(), axis.title.y = element_blank()) +
theme(plot.title = element_text(color = "black", size = 12,
face = "bold", hjust = 0.5),
plot.subtitle = element_text(color = "black", size = 10, hjust = 0.5),
plot.caption = element_text(color = "black", face = "italic")) +
geom_segment(aes(x = avg_topspeed$Avg_TopSpeed_KmH[1], y = 1.5,
xend = avg_topspeed$Avg_TopSpeed_KmH[1], yend = 1),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm"))) +
geom_segment(aes(x = avg_topspeed$Avg_TopSpeed_KmH[2], y = 2.5,
xend = avg_topspeed$Avg_TopSpeed_KmH[2], yend = 2),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm"))) +
geom_segment(aes(x = avg_topspeed$Avg_TopSpeed_KmH[3], y = 3.5,
xend = avg_topspeed$Avg_TopSpeed_KmH[3], yend = 3),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm")))Tipe Roda Penggerak AWD memiliki kecepatan tertinggi rata-rata tertinggi dibandingkan dengan mobil listrik yang lain. RWD berada di urutan ke-2 dan FWD berada di posisi terakhir lagi.
Tipe Roda Penggerak vs Efisiensi (Wh/km)
avg_efficiency <- aggregate(electric_cardata_powertrain$Efficiency_WhKm ~
electric_cardata_powertrain$PowerTrain, FUN = mean)
avg_efficiency <-
avg_efficiency %>%
rename(PowerTrain = `electric_cardata_powertrain$PowerTrain`,
Avg_Efficiency_WhKm = `electric_cardata_powertrain$Efficiency_WhKm`) PowerTrain Avg_Efficiency_WhKm
1 AWD 206.7561
2 FWD 175.5676
3 RWD 180.4400
ggplot(electric_cardata_powertrain,
aes(x=Efficiency_WhKm, y=PowerTrain)) +
geom_point(aes(color=PowerTrain)) +
scale_colour_discrete("Tipe Roda Penggerak") +
labs(title = "Apakah Perbedaan Tipe Roda Penggerak Mempengaruhi Efisiensi?",
subtitle = "Tipe Roda Penggerak vs Efficiency (Wh/km)",
caption = "Data collected from ev-database.org") +
theme(axis.title.x = element_blank(), axis.title.y = element_blank()) +
theme(plot.title = element_text(color = "black", size = 12,
face = "bold", hjust = 0.5),
plot.subtitle = element_text(color = "black", size = 10, hjust = 0.5),
plot.caption = element_text(color = "black", face = "italic")) +
geom_segment(aes(x = avg_efficiency$Avg_Efficiency_WhKm[1], y = 1.5,
xend = avg_efficiency$Avg_Efficiency_WhKm[1], yend = 1),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm"))) +
geom_segment(aes(x = avg_efficiency$Avg_Efficiency_WhKm[2], y = 2.5,
xend = avg_efficiency$Avg_Efficiency_WhKm[2], yend = 2),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm"))) +
geom_segment(aes(x = avg_efficiency$Avg_Efficiency_WhKm[3], y = 3.5,
xend = avg_efficiency$Avg_Efficiency_WhKm[3], yend = 3),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm")))Tipe Penggerak Roda AWD menggunakan energi paling sedikit. Oleh karena itu, lebih efisien jika dibandingkan dengan Tipe Penggerak Roda lainnya. RWD hadir di urutan ke-2 dan FWD masuk terakhir sekali lagi.
Saya rasa kita bisa menyimpulkan bahwa AWD lebih unggul dari power train lainnya saat membandingkan jangkauan, kecepatan tertinggi, dan efisiensi.
Pabrikan mana yang memiliki jumlah kendaraan terbanyak?
num_vehicles_per_brand <-
electric_cardata %>%
group_by(Brand) %>%
tally(n="num_vehicles")
num_vehicles_per_brand <-
num_vehicles_per_brand[order(-num_vehicles_per_brand$num_vehicles), ]
head(num_vehicles_per_brand)# A tibble: 6 × 2
Brand num_vehicles
<chr> <int>
1 "Tesla " 13
2 "Audi " 9
3 "Nissan " 8
4 "Volkswagen " 8
5 "Skoda " 6
6 "Kia " 5
writeLines(paste0("Pabrikan dengan Kendaraan Terbanyak: ",
num_vehicles_per_brand[1,1],
"dengan ",
num_vehicles_per_brand[1,2],
" kendaraan"))Pabrikan dengan Kendaraan Terbanyak: Tesla dengan 13 kendaraan
Bagaimana hubungan harga dengan pengisian daya yang cepat?
electric_cardata_rapidcharge_price <- electric_cardata[, c(8, 14)]electric_cardata_rapidcharge_price <-
electric_cardata_rapidcharge_price[order(
electric_cardata_rapidcharge_price$PriceEuro), ]
avg_rapidcharge_price <-
aggregate(electric_cardata_rapidcharge_price$PriceEuro ~
electric_cardata_rapidcharge_price$RapidCharge, FUN = mean)
avg_rapidcharge_price <-
avg_rapidcharge_price %>%
rename(RapidCharge = `electric_cardata_rapidcharge_price$RapidCharge`,
Avg_Price = `electric_cardata_rapidcharge_price$PriceEuro`) RapidCharge Avg_Price
1 No 26154.40
2 Yes 57324.68
ggplot(electric_cardata_rapidcharge_price,
aes(x=PriceEuro, y=RapidCharge), fill = RapidCharge) +
geom_point(aes(color=RapidCharge)) +
scale_colour_discrete("Pengisian Daya Cepat") +
labs(title = "Apakah Harga Berkaitan dengan Pengisian Daya yang Cepat?",
subtitle = "Ketersediaan Pengisian Cepat vs Harga (Euro)",
caption = "Data collected from ev-database.org") +
theme(axis.title.x = element_blank(), axis.title.y = element_blank()) +
theme(plot.title = element_text(color = "black", size = 12,
face = "bold", hjust = 0.5),
plot.subtitle = element_text(color = "black", size = 10, hjust = 0.5),
plot.caption = element_text(color = "black", face = "italic")) +
geom_segment(aes(x = avg_rapidcharge_price$Avg_Price[1], y = 1.30,
xend = avg_rapidcharge_price$Avg_Price[1], yend = 1),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm"))) +
geom_segment(aes(x = avg_rapidcharge_price$Avg_Price[2], y = 2.30,
xend = avg_rapidcharge_price$Avg_Price[2], yend = 2),
arrow = arrow(length = unit(0.5, "cm"))) Percobaan Anda memiliki “peluang 100%” untuk mendapatkan EV dengan pengisian cepat jika harga pada atau di atas €57,324.68 (harga rata-rata kendaraan dengan cepat pengisian daya), tetapi Bagaimana jika Anda mencari anggaran yang sesuai budget? Bagaimana jika Anda melihatkendaraan di bawah harga rata-rata kendaraan dengan pengisian cepat?
Peluang Mendapatkan Kendaraan dengan Pengisian Cepat Jika Harga Kurang dari €57,324.68
less_than_rapidcharge_price_avg <-
electric_cardata_rapidcharge_price %>%
filter(PriceEuro < avg_rapidcharge_price$Avg_Price[2])
rapidcharge_yes_percentage_01 <-
round((nrow(
less_than_rapidcharge_price_avg %>%
filter(RapidCharge == "Yes")) /
nrow(less_than_rapidcharge_price_avg)) * 100, 2)
rapidcharge_no_percentage_01 <-
round(100 - rapidcharge_yes_percentage_01, 2)
rapidcharge_percentages_01 <-
data.frame(rapidcharge = c("Yes", "No"),
percentage = rbind("1" = rapidcharge_yes_percentage_01,
"2" = rapidcharge_no_percentage_01))
ggplot(rapidcharge_percentages_01,
aes(x = "", y = percentage, fill = rapidcharge)) +
geom_bar(stat = "identity", width = 1) +
coord_polar("y", start = 0) +
theme_void() +
guides(fill = guide_legend(title = "Pengisian Daya Cepat")) +
labs(title = "Apakah Harga Berkaitan dengan Pengisian Cepat?",
subtitle = "Menganalisis Kendaraan dengan Harga di Bawah €57,324.68",
caption = "") +
geom_text(aes(y = c(50, 96), label = c(
paste(rapidcharge_yes_percentage_01, "%", sep = ""),
paste(rapidcharge_no_percentage_01, "%", sep = ""))),
color = "white", size = 6) +
theme(plot.title = element_text(color = "black", size = 12,
face = "bold", hjust = 0.5),
plot.subtitle = element_text(color = "black", size = 10, hjust = 0.5),
plot.caption = element_text(color = "black", face = "italic"))
Kita mendapatkan peluang sebesar 92.65% untuk mendapatkan mobil dengan
pengisian cepat dengan harga murah. Artinya next ke depan nya kita akan
sangat mudah mendapatkan mobil dengan pengisian daya cepat yang murah
harganya.
Kesempatan Mendapatkan Kendaraan dengan Pengisian Cepat Jika Harga Kurang dari €25.000
less_than_25K <-
electric_cardata_rapidcharge_price %>%
filter(PriceEuro < 25000)
rapidcharge_yes_percentage_02 <-
round((nrow(
less_than_25K %>%
filter(RapidCharge == "Yes")) /
nrow(less_than_25K)) * 100, 2)
rapidcharge_no_percentage_02 <-
round(100 - rapidcharge_yes_percentage_02, 2)
rapidcharge_percentages_02 <-
data.frame(rapidcharge = c("Yes", "No"),
percentage = rbind("1" = rapidcharge_yes_percentage_02,
"2" = rapidcharge_no_percentage_02))
ggplot(rapidcharge_percentages_02,
aes(x = "", y = percentage, fill = rapidcharge)) +
geom_bar(stat = "identity", width = 1) +
coord_polar("y", start = 0) +
theme_void() +
guides(fill = guide_legend(title = "Pengisian Daya Cepat")) +
labs(title = "Apakah Harga Berkaitan dengan Pengisian Cepat?",
subtitle = "Menganalisis Kendaraan dengan Harga di Bawah €25,000",
caption = "") +
geom_text(aes(y = c(25, 75), label = c(
paste(rapidcharge_yes_percentage_02, "%", sep = ""),
paste(rapidcharge_no_percentage_02, "%", sep = ""))),
color = "white", size = 6) +
theme(plot.title = element_text(color = "black", size = 12,
face = "bold", hjust = 0.5),
plot.subtitle = element_text(color = "black", size = 10, hjust = 0.5),
plot.caption = element_text(color = "black", face = "italic"))
Jika di lihat dari Plot di atas, nyata nya untuk mendapatkan mobil
dengan fitur pengisian cepat dengan harga di bawah 25.000 euro hanya
mempunyai kesempatan 42.86%. tapi itu bisa makin besar persentase nya
jika kemajuan teknologi pada mobil listrik makin maju juga.
Tampaknya ada korelasi antara harga dan ketersediaan fitur pengisian cepat. Ketika harga naik, kemungkinan mendapatkan EV dengan peningkatan pengisian cepat. Ketika harga turun, kemungkinan mendapatkan EV dengan pengisian cepat juga berkurang.
REFERENSI : EV-DATABASE.ORG