Pada kali ini, kita akan mencoba library “magick” untuk memanipulasi gambar, membaca, dan menampilkannya.

Package magick adalah package dalam bahasa pemrograman R yang digunakan untuk manipulasi gambar atau image processing.

Setelah memuat package magick, kita dapat menggunakan berbagai fungsi dan operasi yang tersedia dalam package tersebut untuk membaca, memanipulasi, dan menyimpan gambar dalam format yang berbeda-beda. Beberapa contoh fungsi yang tersedia dalam package magick adalah image_read, image_crop, image_scale, image_rotate, image_write, dan sebagainya.

Dengan menggunakan package magick, kita dapat mengimpor gambar ke dalam R, melakukan berbagai operasi pengolahan pada gambar, dan menyimpan hasil pengolahan kembali ke dalam format file gambar yang sesuai. Package magick sangat berguna dalam berbagai aplikasi, seperti analisis citra medis, pengolahan citra satelit, analisis kualitas citra dalam fotografi, dan sebagainya.

library(magick)
## Linking to ImageMagick 6.9.12.3
## Enabled features: cairo, freetype, fftw, ghostscript, heic, lcms, pango, raw, rsvg, webp
## Disabled features: fontconfig, x11

Kemudian kita menggunakan perintah image_read (“wafiy_img.jpg”) seperti berikut :

# Reading from a local computer.
inp_img <- image_read("wafiy_img.jpg")

Perintah image_read(“wafiy_img.jpg”) di atas digunakan untuk membaca sebuah file gambar dengan nama “wafiy_img.jpg” yang terletak di dalam folder kerja (working directory) di komputer lokal.

Fungsi image_read merupakan salah satu dari banyak fungsi yang tersedia di dalam package magick yang digunakan untuk membaca file gambar dan mengubahnya menjadi suatu objek gambar yang dapat diolah dengan berbagai fungsi lainnya.

Setelah perintah dijalankan, gambar yang dibaca akan ditampung dalam variabel inp_img, sehingga kita dapat melakukan berbagai operasi pengolahan pada gambar tersebut, seperti memotong (crop), mengubah ukuran (resize), memutar (rotate), dan sebagainya.

Lalu, dilanjutkan dengan perintah berikut :

image_info(inp_img)
##   format width height colorspace matte filesize density
## 1   JPEG   815    815       sRGB FALSE   328934   96x96

Perintah image_info(inp_img) di atas digunakan untuk menampilkan informasi tentang objek gambar yang telah dibaca dan ditampung dalam variabel inp_img.

Fungsi image_info merupakan salah satu dari berbagai fungsi yang tersedia dalam package magick yang digunakan untuk mengambil informasi tentang suatu objek gambar. Fungsi ini dapat memberikan berbagai informasi tentang gambar seperti ukuran, format, kedalaman bit, jumlah kanal warna, dan sebagainya.

Setelah perintah dijalankan, output yang dihasilkan akan menampilkan informasi tentang objek gambar inp_img. Output yang dihasilkan akan berupa teks yang memuat berbagai informasi tentang gambar, seperti dimensi, jenis format file, kedalaman bit, dan sebagainya.

Dari sini dapat dipahami bahwa informasi yang ditampilkan dari gambar diantaranya adalah Format, width, height, colorspace, matte, filesize, dan density.

Dengan adanya informasi ini, kita dapat memahami karakteristik dan sifat-sifat gambar yang akan kita olah sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam memproses gambar.

Kemudian setelah gambar dibaca dan ditampung dalam variabel inp_img. Berikutnya dengan perintah plot(inp_img), maka gambar akan dapat ditampilkan.

Berikut adalah gambar saya yang ditampilkan setelah dibaca dan ditampung dalam variabel :

plot(inp_img)

Fungsi plot merupakan fungsi standar dalam bahasa pemrograman R yang digunakan untuk membuat plot dari data. Dalam konteks package magick, fungsi plot digunakan untuk menampilkan objek gambar yang telah dibaca dalam bentuk grafis.

Setelah perintah dijalankan, output yang dihasilkan akan menampilkan gambar yang telah dibaca dan ditampung dalam variabel inp_img pada jendela plot di RStudio atau aplikasi R lainnya.

Jika gambar yang dibaca dalam format JPEG, PNG, atau format lainnya, maka fungsi plot akan menampilkan gambar tersebut dalam bentuk grafis dengan menggunakan perpustakaan tampilan grafis yang tersedia di R seperti Cairo atau X11.

Kemudian kita akan mencoba perintah lagi seperti berikut :

mod_img <- image_modulate(inp_img, brightness = 120, saturation = 20, hue = 20)

Perintah image_modulate(inp_img, brightness = 120, saturation = 20, hue = 20) di atas digunakan untuk mengubah warna dan kecerahan (brightness) gambar yang telah dibaca dan ditampung dalam variabel inp_img. Dalam hal ini adalah gambar yang baru saja ditampilkan di atas.

[Fungsi image_modulate merupakan salah satu dari berbagai fungsi yang tersedia dalam package magick yang digunakan untuk mengubah karakteristik gambar seperti brightness, saturation, hue, dan sebagainya. Pada perintah tersebut, parameter brightness, saturation, dan hue digunakan untuk mengubah brightness, saturation, dan hue gambar secara berturut-turut]

Setelah perintah dijalankan, gambar yang telah dimodifikasi akan ditampung dalam variabel mod_img, sehingga kita dapat menampilkan gambar yang telah dimodifikasi menggunakan fungsi plot(mod_img).

Dengan menggunakan fungsi image_modulate ini, kita dapat mengubah karakteristik gambar secara cepat dan mudah tanpa harus melakukan perubahan pada pixel gambar secara manual.

Kemudian di akhir, kita akan menampilkan gambar yang sudah kita modifikasi dengan perintah seperti berikut :

plot(mod_img)

Dan gambar hasil modifikasi akhirnya berhasil ditampilkan seperti di atas.

Perintah plot(mod_img) di atas digunakan untuk menampilkan gambar yang telah dimodifikasi dengan menggunakan fungsi image_modulate() dan ditampung dalam variabel mod_img.

Dengan demikian kita sudah mencoba menampilkan gambar dan memodifikasi gambar pada program kali ini.